gbp

GBP/JPY Tertekan Setelah Intervensi Verbal Jepang, Tapi Tetap Bertahan di Atas Level Kunci 203,00

GBP/JPY melemah setelah intervensi verbal otoritas Jepang menahan pelemahan Yen. Meski terkoreksi dari puncak Juli 2024, pasangan ini masih bertahan di atas 203,00 berkat prospek suku bunga BoE yang tetap ketat dan ketidakpastian arah kebijakan BoJ.

GBP/JPY Mundur dari Puncak Tahunannya, Yen Mendapat Dukungan dari Intervensi Verbal Jepang

Pasangan mata uang GBP/JPY memperpanjang penurunan korektif untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat (10/10). Setelah mencatat level tertinggi sejak Juli 2024 di sekitar 205,30 pada awal minggu, pasangan ini kini bergerak lebih rendah dan diperdagangkan di sekitar 203,25 — turun sekitar 0,20% dalam sesi perdagangan harian.
Meskipun demikian, GBP/JPY masih mencatatkan kenaikan mingguan yang solid, di tengah ketidakpastian fiskal Jepang dan ekspektasi kebijakan yang berubah-ubah dari dua bank sentral besar: Bank of Japan (BoJ) dan Bank of England (BoE).

Kemenangan Politik Baru di Jepang Ubah Arah Ekspektasi Pasar

Kemenangan Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) mengejutkan banyak pelaku pasar dan menandai potensi perubahan besar dalam arah kebijakan ekonomi Jepang. Jika terpilih menjadi Perdana Menteri wanita pertama Jepang, Takaichi diperkirakan akan menerapkan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif — termasuk peningkatan belanja publik untuk menstimulasi pertumbuhan.

Ekspektasi terhadap kebijakan ekspansif ini justru menekan peluang kenaikan suku bunga BoJ dalam waktu dekat, karena bank sentral harus berhati-hati menjaga keseimbangan antara stimulus fiskal dan kebijakan moneter yang ketat.
Namun, pernyataan Takaichi yang menegaskan dirinya tidak ingin “memicu pelemahan berlebihan pada Yen” menjadi sinyal bahwa pemerintah tetap akan menjaga stabilitas nilai tukar.

Intervensi Verbal Dorong Penguatan Yen Jepang

Menambah tekanan pada GBP/JPY, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Kato ikut berbicara mengenai pergerakan mata uang. Ia menegaskan pentingnya menjaga stabilitas kurs dan memperingatkan pasar bahwa otoritas akan memantau secara aktif fluktuasi berlebihan dalam pasar valuta asing.
Pernyataan ini memberikan dorongan psikologis pada Yen Jepang (JPY) dan memicu aksi beli dari pelaku pasar yang sebelumnya mengambil posisi jual terhadap Yen.

Selain itu, penasihat ekonomi Takaichi — seperti Etsuro Honda dan Takuji Aida — menyampaikan bahwa pemerintah baru kemungkinan akan mentolerir kenaikan suku bunga BoJ berikutnya pada Desember atau Januari.
Dengan inflasi Jepang yang telah berada di atas target 2% BoJ selama lebih dari tiga tahun berturut-turut, serta pertumbuhan ekonomi selama lima kuartal beruntun, prospek kebijakan moneter yang lebih ketat menjadi semakin realistis.

BoE Tetap Hawkish, Pound Sterling Dapat Dukungan

Sementara itu, di Inggris, Bank of England (BoE) masih diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di 4% untuk sisa tahun 2025. Tanda-tanda inflasi yang masih kuat serta ekonomi yang menunjukkan ketahanan tinggi telah mengurangi peluang pemangkasan suku bunga tambahan.
Kondisi ini membantu menahan pelemahan Pound Sterling (GBP) dan mencegah penurunan GBP/JPY menjadi lebih dalam.

Bagi investor, kombinasi antara prospek kenaikan suku bunga BoJ dan stabilitas kebijakan BoE menciptakan dinamika yang kompleks:

  • Yen mendapatkan dukungan dari intervensi verbal dan kemungkinan kenaikan suku bunga.

  • Pound tetap ditopang oleh kebijakan BoE yang cenderung ketat dan inflasi yang bertahan tinggi.

Sentimen Pasar dan Risiko Eksternal

Selain faktor kebijakan domestik, sentimen pasar global yang hati-hati juga menjadi faktor penentu pergerakan GBP/JPY. Ketegangan geopolitik dan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global membuat investor beralih ke aset safe-haven seperti Yen Jepang.
Hal ini semakin memperkuat posisi JPY dalam jangka pendek, meskipun potensi penguatan yang lebih besar masih bergantung pada arah kebijakan BoJ berikutnya.

Koreksi Sehat Sebelum Potensi Kenaikan Baru

Secara teknikal, area 203,00 kini menjadi support penting bagi GBP/JPY. Selama harga tetap bertahan di atas level ini, peluang untuk rebound ke area 204,50–205,00 masih terbuka. Namun, jika tekanan jual terus meningkat dan Yen kembali menguat tajam akibat intervensi resmi, pasangan ini dapat terkoreksi lebih dalam ke area 202,20–201,80.

Dengan demikian, pergerakan GBP/JPY dalam beberapa minggu ke depan akan sangat bergantung pada:

  1. Sikap BoJ terhadap inflasi dan suku bunga.

  2. Stabilitas politik Jepang di bawah kepemimpinan baru.

  3. Konsistensi kebijakan BoE dalam menjaga inflasi Inggris.

Investor disarankan tetap waspada terhadap potensi volatilitas tinggi akibat komentar pejabat Jepang maupun perubahan ekspektasi pasar global.

  • GBP/JPY terkoreksi dari puncak Juli 2024 di 205,30 ke 203,25.

  • Intervensi verbal Jepang dukung penguatan Yen.

  • BoE diperkirakan tahan suku bunga di 4% hingga akhir tahun.

  • Inflasi Jepang stabil di atas 2% dan pertumbuhan tetap kuat.

  • Level 203,00 menjadi support kunci jangka pendek.

Previous Post Next Post

One thought on “GBP/JPY Tertekan Setelah Intervensi Verbal Jepang, Tapi Tetap Bertahan di Atas Level Kunci 203,00

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *