
6 Kebijakan Ekonomi Terbaru Pemerintahan Prabowo Dongkrak Konsumsi, Banjir Diskon Libur Sekolah!
- rupiahradaradmin
- 0
- Posted on
RupiahRadar – Menjelang libur sekolah tahun ini, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengumumkan enam program stimulus ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di kuartal kedua 2025.
Salah satu kebijakan utama adalah diskon tarif listrik sebesar 50% yang akan berlaku mulai 5 Juni hingga 31 Juli 2025 dan menyasar sekitar 79,3 juta rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA.
“Kita ingin momen liburan ini dimanfaatkan untuk menjaga konsumsi. Ini bagian dari strategi pertumbuhan kuartal II,” jelas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Sabtu (24/5).
Rincian 6 Stimulus Ekonomi Terbaru 2025
1. 💡 Diskon Tarif Listrik 50%
-
Untuk: 79,3 juta pelanggan listrik ≤1300 VA
-
Periode: 5 Juni – 31 Juli 2025
-
Dikelola oleh: Kementerian ESDM, Kemenkeu, PLN
2. ✈️🚆🚢 Diskon Transportasi Umum
-
Diskon tiket kereta api: 30%
-
PPN DTP tiket pesawat: 6%
-
Diskon angkutan laut: 50%
-
Periode: Juni – Juli 2025
-
Dikelola oleh: Kementerian Perhubungan, Kemenkeu, Kementerian BUMN
3. 🚗 Diskon Tarif Tol 20%
-
Untuk: 110 juta pengguna jalan tol
-
Periode: Juni – Juli 2025
-
Dikelola oleh: Kementerian PUPR dan Kemenhub
4. 🍚 Bantuan Sosial & Pangan
-
Tambahan Kartu Sembako: Rp200.000/bulan untuk 18,3 juta KPM
-
Bantuan beras 10 kg: untuk 18,3 juta KPM
-
Dikelola oleh: Kemensos, Bapanas, BULOG
5. 💼 Bantuan Subsidi Upah (BSU)
-
Rp150.000/bulan selama 2 bulan
-
Sasaran: 17 juta pekerja bergaji ≤Rp3,5 juta & 3,4 juta guru honorer
-
Dikelola oleh: Kemenaker, BPJS TK, Kemendikbud, Kemenag
6. 🏭 Diskon Iuran JKK untuk Sektor Padat Karya
-
Diskon 50% iuran selama 6 bulan
-
Periode: Agustus 2025 – Januari 2026
-
Dikelola oleh: Kemenaker, BPJS Ketenagakerjaan
Tujuan Utama: Dorong Konsumsi, Jaga Pertumbuhan
Kebijakan ini dirancang untuk menjaga momentum ekonomi nasional menjelang semester kedua tahun 2025. Pemerintah berharap serangkaian stimulus ini dapat menahan pelemahan daya beli dan mendorong perputaran uang di sektor riil.