
Menaker Bantah Job Fair Cuma Formalitas: Ini Bukti Nyata Kami Buka Akses Kerja
- rupiahradaradmin
- 1
- Posted on
RupiahRadar – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa kegiatan job fair atau bursa kerja yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar menyediakan peluang kerja nyata bagi masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara Human Capital Summit 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Rabu (4/6), menanggapi viralnya isu di media sosial yang menyebut job fair hanya simbolis.
“Kalau ada isu aneh, kok bisa viral. Saya heran,” ujar Yassierli.
Job Fair: Bukan Gimmick, Tapi Akses Nyata
Yassierli menjelaskan bahwa job fair yang dilaksanakan Kemnaker melibatkan lebih dari 100 perusahaan secara aktif. Tidak hanya membuka lowongan kerja, acara tersebut juga menghadirkan sesi walk-in interview langsung di tempat bagi pelamar yang lolos seleksi awal.
“Masa iya kami undang 102 perusahaan hanya untuk formalitas? Gak masuk akal,” tegasnya.
Menurutnya, job fair Kemnaker tidak hanya menghadirkan lowongan kerja, tetapi juga menyediakan layanan konsultasi karier secara gratis bagi para pencari kerja yang datang langsung ke lokasi.
“Kami punya petugas pengantar kerja yang siap membantu. Ada ribuan kesempatan, dan banyak pencari kerja yang berkonsultasi langsung secara offline,” tambahnya.
Pesan untuk Penyelenggara: Jangan Asal Gelar Event
Menaker juga mengingatkan pentingnya kesiapan penyelenggara dalam melaksanakan job fair. Ia menekankan bahwa kegiatan ini harus mampu menjawab ekspektasi masyarakat dan tidak menimbulkan kekecewaan karena dianggap seremonial belaka.
“Kalau mau bikin job fair, tolong diperhatikan risiko A, B, C, D. Jangan sampai job fair hanya dianggap formalitas, padahal ini bentuk nyata kehadiran pemerintah,” ujarnya.
Latar Belakang: Video Viral Tuduhkan Job Fair Hanya Branding
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menuding job fair tidak lebih dari kegiatan formal untuk memenuhi KPI perusahaan atau kementerian. Dalam video tersebut, disebutkan bahwa job fair hanya jadi alat branding tanpa benar-benar membantu pencari kerja.
“Job fair itu cuma formalitas demi KPI. Zaman sekarang semua sudah online, ngapain masih ada job fair?” bunyi narasi dalam video tersebut.
Namun Menaker Yassierli membantah keras tudingan ini, menegaskan bahwa job fair tetap menjadi media penting untuk mempertemukan perusahaan dan pencari kerja secara langsung, apalagi di tengah kondisi pasar kerja yang terus bergerak dinamis.
One thought on “Menaker Bantah Job Fair Cuma Formalitas: Ini Bukti Nyata Kami Buka Akses Kerja”